Kram pada Kaki Jangan Diabaikan, Ada Risiko Jantung dan Stroke

Kram pada Kaki Jangan Diabaikan, Ada Risiko Jantung dan Stroke

PrimaDaily– Kram pada kaki merupakan masalah yang sering dialami bagi mereka yang jarang berolahraga. Masalah seperti ini sering dialami oleh orang yang lanjut usia. 

Banyak sebagian orang menganggap masalah kram pada kaki ini biasa saja, bahakan dianggap sebelah mata. Masalah ini ternyata merupakan masalah yang serius bagi kesehatan.

Kram pada kaki bisa menjadi tanda awal adanya stroke atau serangan jantung yang membahayakan. Pasalnya, kram kaki bisa jadi tanda adanya penyakit arteri perifer yang bisa berisiko pada kesehatan jantung dan otak.

Apabila seseorang mengalami penyakit arteri perifer akan merasakan sakit pada jantung, karena adanya simpanan lemak di arteri kaki yang menghambat aliran darah ke otot, juga pada jantung dan otak.

Masalah ini akan menyebabkan seseorang penderita penyakit jantung perifer lebih berisiko mengalami serangan jantung atau stroke dibandingkan dengan orang lain.

Gejala Kram Kaki

Gejala dari penyakit jantung perifer ini akan merasakan nyeri dan kram di betis, paha, pinggul, dan pantat. Gejala tersebut lebih banyak dialami pada otot, dan bukan pada persendian.

Rasa sakit yang muncul berbeda dari kelelahan otot yang disebabkan karena olahraga yang biasanya bertahan selama beberapa jam.

“Hal ini mungkin terjadi ketika ketika berjalan naik tangga atau bukit dan kamu bakal berhenti berkali-kali untuk beristirahat,” Dr. Aruna Pradhan, pakar kardiologi dan asisten profesor di Harvard Medical School.

Masalah kram pada kaki bisa terjadi ketika berjalan, hal ini disebabkan karena penyakit jantung perifer bisa terjadi saat kamu tidur.  Cara mengetahuinya bisa dari perubahan warna di kaki, luka yang lama sembuh, rasa dingin di salah satu atau kedua kaki, bertumbuhnya rambut pada kaki atau kuku.

Walau pun masalah ini tidak hanya terjadi karena penyakit jantung perifer, namun disarankan untuk selalu berkonsultasi ke dokter ketika mengalami masalah ini. Kemudian, disarankan juga untuk mengukur tekanan darah pada kaki dan tangan.

Hasil dari tes tekanan darah itu untuk melihat apakah arteri tidak mengalami masalah. Melalui tekanan darah yang rendah di kaki bisa menjadi tanda kalau Anda mengalami penyakit jantung perifer.

Cara Mengatasi Penyakit Jantung Perifer

Ketika Anda mengalami penyakit jantung perifer, sebaiknya Anda melakukan perubahan gaya hidup. Mulai olahraga secara rutin, hindari rokok, serta konsumsi makanan kaya buah, sayur, lemak sehat, serta biji-bijian.

“Salah satu masalah dari penyakit jantung perifer ini adalah bahwa orang diajari untuk menghindari rasa sakit yang muncul,” terang Pradhan.

“Jadi, seseorang yang mulai merasa sakit di kaki mereka ketika berjalan mungkin berpikir bahwa mereka semakin tua dan berhenti berjalan. Hal ini sesungguhnya tidak kamu inginkan. Ketika kamu didiagnosis penyakit jantung perifer dan mengetahui penyebabnya, dokter akan menyarankan untuk melakukan lebih banyak aktivitas fisik untuk membantu mereka tetap fungsional,” jelas Pradhan.