Kenapa Saat Mengiris Bawang Merah Bisa Membuat Seseorang Menangis?

Kenapa mengiris bawang merah membuat menangis

PrimaDaily – Kenapa saat mengiris bawang merah bisa membuat seseorang terlihat seperti menangis? Mengeluarkan air mata bahkan aktivitas yang cukup menyebalkan bagi orang-orang.

Khususnya bagi perempuan yang kerap melakukan aktivitas di dalam dapur. Bawang merah yang diiris bisa digunakan untuk sejumlah olahan masakan. Akan tetapi keseringan pula dirasakan sensasi pedih.

Tentu saja pedih yang dirasa saat sedang mengiris bawang merah bukan berarti karena sedang dilanda kesedihan.
Hal ini adalah sebuah reaksi yang normal dari senyawa kimia yang terkandung dalam bawang.

Saat dipotong, bawang merah akan melepaskan lachrymatory. Zat kimia yang juga disebut faktor lachrymatory (LF) inilah yang mengiritasi mata anda. Ketika bawang diiris, sel-sel LF pecah akhirnya mengeluarkan gas dan mengenai mata.

“Zat LF dalam bawang berubah menjadi gas. Saat gas itu mengenai mata dan kemudian mengenai saraf sensorik dimata, maka ini akan mengiritasi mata. Kita merasakan sensasi pedih dan akhirnya menangis,” sebut Josie Silvaroli seperti yang pernah dilansir oleh New York Times.

Faktor lachrymatory (LF) ini adalah sebentuk mekanisme pertahanan yang melindungi bawang merah terhadap mikroba serta makhluk hidup, termasuk juga manusia.

Irisan kecil dari bawang merah secara struktural melahirkan sesuatu yang mirip seperti tembakan gas air mata.
Sementara itu dalam sel utuh bawang merah, molekul yang juga disebut dengan prekusor asam sulfat mengambang pada sitoplasma.

“Jika anda merusak sel itu, mereka dapat bertemu dan membuat reaksi yang bikin mata pedih,” kata seorang ahli biokimia di Case Western Reserve.

Namun kenapa saat mengiris bawang merah membuat seseorang bisa menangis tidak bisa ditoleransi?

Menurut seorang ahli biokimia di Case Western Reserve, Marcin Golczak, hal ini bergantung pada kesegaran dari bawang merah itu sendiri.

Sementara lainnya bergantung pada mutasi yang mengubah aktivitas faktor lachrymatory serta jumlah yang dihasilkan.

Sebagai informasi, peneliti dari Jepang pernah merekayasa bawang merah tidak menyebabkan kepedihan saat memotongnya. Namun bawang rekayasa itu berbeda dari rasa khas bawang umumnya.