Infeksi Kulit Anak yang Perlu Anda Waspadai

PrimaDaily – Beberapa infeksi kulit pada anak perlu untuk anda waspadai. Infeksi kulit adalah gangguan pada kulit yang dapat penyebabnya adalah bakteri, virus, jamur, atau parasit. Seseorang yang mengidap infeksi kulit dapat mengalami gejala yang beragam, mulai dari ringan hingga berat.
Jika Si Kecil mengalami luka merah, terutama pada sekitar hidung dan mulut, kemungkinan ia mengalami impetigo. Kondisi ini merupakan infeksi kulit yang penyebabnya adalah bakteri dan menyebar dengan mudah. Impetigo biasanya terjadi bayi dan anak kecil, namun orang dewasa juga memungkinkan untuk mengalami gangguan kulit ini.
Berikut Infeksi Kulit Anak yang Perlu Anda Waspadai :
Impetigo
Impetigo adalah infeksi kulit yang penyebabnya adalah bakteri. Kondisinya bisa menimbulkan tanda berupa lepuh, atau bercak luka terbuka pada kulit. Bahkan impetigo bisa menimbulkan kerak berwarna kuning atau coklat.
Hal yang perlu anda waspadai adalah kondisi kulit ini dapat menular secara langsung antara kulit dengan kulit atau dengan barang perantara. Misalnya, handuk, baju, atau peralatan makanan yang terkontaminasi bakteri.
Tinea Capitis
Tinea capitis adalah penyakit yang penyebabnya adalah infeksi jamur dermatofit pada kulit kepala. Kondisi ini adalah kelainan kulit yang menular, dan umumnya banyak anak-anak alami. Tapi, kondisi kulit ini juga bisa orang dewasa alami.
Penularan tinea capitis pada anak bisa melalui beberapa cara. Yaitu kontak kulit langsung dengan pengidapnya, atau dari hewan (hewan ternak, kucing, atau babi) ke manusia. Selain itu, tinea capitis juga bisa menular melalui benda yang sudah tercemar jamur.
Candidiasis
Candidiasis adalah infeksi kulit yang penyebabnya adalah jamur dan umumnya terjadi pada lipatan kulit seperti area popok. Jamur penyebab penyakit ini tumbuh subur pada lingkungan yang hangat dan lembap. Gejalanya adalah area merah pada kulit dengan lepuhan kecil berisi nanah.
Cara mengatasi gangguan ini dengan rutin mengganti popok anak yang disarankan menggantinya setiap dua hingga tiga jam dan segera setelah buang air besar. Penggunaan krim antijamur juga dapat digunakan pada area yang terkena sebanyak dua atau tiga kali sehari hingga ruam hilang.