Gejala Infeksi Virus Corona Bisa Dikenali Lewat Jenis Batuk

Gejala Infeksi Virus Corona Bisa Dikenali Lewat Jenis Batuk

PrimaDaily– Gejala infeksi virus corona sangat mirip dengan penyakit sehari-hari yang sering dialami. Perbedaan antara pilek ringan dan infeksi virus corona, bisa dibedakan dari jenis batuk yang muncul.

Sudah 10.000 ribu orang seluruh dunia telah terinfeksi flu virus corona.

Menurut World Health Organization (WHO), pada saat demam bisa menjadi gejala paling umum dari virus corona (Covid-19), ada sekitar 67,7 persen yang mengalami batuk, khususnya batuk kering yang terjadi pada pasien.

Gejala Jenis Batuk

“Batuk kering adalah apa yang kami sebut batuk tidak produktif, karena tidak ada dahak yang muncul,” kata Javaid kepada New York Post.

Jika terjadi batuk, hal itu bisa ditandai dengan tenggorokan yang gatal. Pada sisi lain, batuk yang berdahak akan menghasilkan lendir dan bisa terasa berderak di dada.

Batuk yang berdahak dapat menyebabkan seseorang akan mengalami gangguan gejala pernapasan serius, yang bisa ditandai dengan bunyi napas seperti bersiul. Batuk berdahak juga bisa dari gejala penyakit yang sederhana, seperti pilek atau alergi.

Kata Javaid, gejala penyakit bronkitis dan pneumonia bisa diawali dari batuk berdahak.

Gejala lainnya yang tidak begitu umum adalah dari infeksi virus corona. Berdasarkan pada pasien yang pernah mengalami infeksi virus corona, produksi lendir yang dihasill dari batuk berdahak sekitar 33,4 persen. Artinya, sebagian kecil orang dengan penyakit ini menderita batuk berdahak.

“Batuk itu sendiri sudah memerlukan perhatian, tetapi batuk kering perlu mendapat perhatian lebih besar,” kata Javaid.

Lebih penting lagi, batuk, di samping demam terus-menerus bisa menjadi tanda “bendera merah.”

“Kombinasi gejala lebih penting. Batuk dan demam jenis apa pun sangat perlu mendapat perhatian lebih,” ungkap Javaid.

Berdasarkan keterangan dari WHO, gejala tambahan dari infeksi virus corona termasuk sesak napas telah ditemukan sekitar 18,6 persen pada pasien, 13,9 persen pasien sakit tenggorokan, dan 3,6 persen pasien yang menderita sakit kepala.

Namun, kata Javaid, batuk kering tidak selalu berarti kita mengidap infeksi virus corona.

“Batuk kering dapat terjadi karena ratusan alasan berbeda,” jelas Javaid.

Jika mengalami batuk kering atau berdahak, pasien harus tetap berada di dalam ruangan yang tertutup dan pantau gejala yang muncul pada pasien. Apabila demam dan batuk berlangsung lama, segeralah periksa ke dokter.

Namun, hal penting yang harus diingat adalah kita harus fokus pada pencegahan penyebaran penyakit. Teknik pencegahan yang terbaik adalah dengan mencuci tangan, mendisinfeksi lingkungan, dan tidak menyentuh wajah kita.