Gejala Anjing Mengalami Detak Jantung yang Tidak Normal

detak jantung anjing tidak normal

PrimaDaily – Tahukah anda, anjing juga bisa mengalami detak jantung yang tidak normal.  Sama seperti manusia, jantungnya berdetak setiap saat untuk memompa darah agar mampu memastikan seluruh organ yang ada tetap aktif.

Detak jantung anjing mungkin saja lebih cepat atau lebih lambat. Jika lebih lambat dari rentang normalnya, salah satu gangguan yang disebut dengan bradikardia sinus. Jika masalah ini dapat terjadi pada beberapa jenis anjing dan mampu sebabkan kehilangan kesadaran.

Detak Jantung Anjing Tidak Normal Akibat Bradikardia Sinus

Bradikardia sinus adalah gangguan detak jantung pada anjing yang diindikasikan oleh kecepatan impuls yang lebih lambat dibandingkan biasanya pada nodus sinus.

Penyakit ini terjadi akibat masalah pada nodus sinus atau nodus sinoatrial pada jantung. Nodus inilah yang berfungsi menginisiasi impuls listrik agar jantung dapat berdetak atau berkontraksi.

Pada kebanyakan kasus, kondisi ini tidak menimbulkan bahaya bahkan bermanfaat, serta sering terjadi pada anjing atletik. Namun, bradikardia sinus yang terjadi dapat sebabkan impuls listrik sinus melambat sehingga memengaruhi detak jantung anjing dan menyebabkan hilangnya kesadaran. Hal ini akibat gangguan pada saraf otonom jantung yang berguna sebagai sistem kendali jantung.

Gangguan detak jantung pada anjing ini terbilang umum terjadi pada beberapa jenis anjing, terutama Cocker spaniel, Dachshunds, Pug, West highland terrier putih, dan Schnauzer betina. Selain itu, kondisi ini juga lebih sering terjadi pada anjing yang lebih muda daripada yang tua, kecuali jika penyebabnya karena beberapa penyakit yang mendasarinya.

Anjing mungkin tidak menunjukkan gejala jika sangat aktif atau sedang melakukan latihan atletik. Biasanya, masalah detak jantung pada anjing ini paling sering terlihat saat anjing sedang istirahat.

Anda bisa melihat detak jantung yang lebih lambat dari 60 denyut per menit, meskipun tergantung lingkungan dan ukuran hewan. Beberapa gejala yang dapat terlihat adalah:

  • Merasa lesu.
  • Mengalami kejang.
  • Intoleransi saat latihan.
  • Mengalami penurunan kesadaran.
  • Inkoordinasi otot episodik (ataksia).
  • Nafas yang sangat lambat (hipoventilasi), terutama saat mendapatkan anestesi.

Jika anjing anda mengalami salah satu dari gejala ini, memastikannya jika berhubungan dengan masalah detak jantung atau tidak sangat penting untuk anda lakukan. Anda dapat membawa anjing peliharaan anda ke dokter hewan terdekat.