Daftar Maskapai Penerbangan Indonesia yang Kini Tinggal Nama

maskapai penerbangan indonesia

PrimaDaily – Dalam sejarah aviasi Indonesia, ada beberapa maskapai penerbangan Indonesia yang kini tinggal nama atau tidak beroperasi lagi. Hal tersebut dapat terjadi oleh karena terlilit masalah keuangan ataupun hal lainnya. Melansir dari Kompas, berikut beberapa maskapai penerbangan Indonesia yang sudah tidak melakukan kegiatan operasinya lagi.

  • Adam Air

Pada masanya, maskpai penerbangan ini sempat disebut-sebut sebagai salah satu maskapai low cost carrier terbaik di Indonesia. Bahkan sejak berdiri pada tahun 2002, jangkauan rute dan penambahan armada Adam Air terbilang ekspansif. Namun sebuah kecelakaan naas pernah terjadi dan membuat reputasi Adam Air ambruk seketika. Kecelakaan tersebut merenggut nyawa 102 orang. Tak lama setelah insiden kecelakaan pesawat, pemerintah mencabut izin terbangnya pada 19 juni 2008.

  • Batavia Air

Batavia Air memulai kegiatan operasinya sejak 5 januari 2002 dengan melayani penerbangan domestik hingga rute internasional. Namun pada 30 januari 2013, maskapai bernama PT Metro Batavia ini mengalami pailit oleh PN Jakarta Pusat. Sejak saat itu maskapai pun bangkrut.

  • Merpati Airlines

Merpati Airlines merupakan maskapai penerbangan milik pemerintah Indonesia yang berdiri pada tahun 1962. Namun selama puluhan tahun Merpati mengalami masalah keuangan dan beberapa kali pula pemerintah melakukan upaya restrukturisasi. Sehingga pada tahun 2014 lalu Merpati Airlines mencapai puncak ruginya. Meski sudah berhenti beroperasi tetapi pemerintah hingga saat ini masih belum memutuskan melikuidasi.

  • Mandala Airlines

Mandala Airlines yang sempat berganti nama menjadi Tigerair Mandala pertama kali memulai aktivitas operasinya pada 17 april 1969. Tetapi kemudian maskapai ini dibeli oleh Indigo Partners dan Cardig International pada tahun 2006. Mulai 1 juli 2014 maskpai menghentikan operasinya.

  • Bouraq Indonesia Airlines

Jerry Sumendap, seorang pengusaha yang bergerak dalam bidang bisnis kayu mendirikan maskapai penerbangan pada tahun 1970. Kemudian pada tahun 1980-an Bouraq Indonesia Airlines menggapai puncak bisnisnya. Pada tahun 1995, Danny Sumendap menggantikan posisi Jerry setelah wafat hingga melakukan restrukturisasi besar-besaran sejalan dengan ketatnya persaingan. Akan tetapi upaya tersebut tidak berhasil sehingga maskapai terkena pailit.