Ini Penyakit yang Dapat Dialami Anjing Setelah Melahirkan

Penyakit Anjing Setelah Melahirkan

PrimaDaily – Ketahui penyakit yang dapat dialami anjing setelah melahirkan. Saat anda memutuskan untuk mengawinkan hewan peliharaan anda, tentu semua hal harus anda penuhi. Mulai dari memberi waktu, perhatian dan menjaganya.

Apalagi jika anjing perliharaan anda adalah betina, mulai dari proses loop, perkawinan, hamil hingga pasca melahirkan harus tetap anda perhatikan. Terkadang masalah datang dari induk, karena tidak bisa memelihara anaknya sendiri.

Hal tersebut membuat anda harus memelihara puppy dengan memberikan susu khusus puppy melalui dot. Jika kasusnya seperti ini, anda perlu memastikan jika puppy menerima kolostrum guna memastikan ia memiliki sistem kekebalan tubuh yang baik.

Berikut ini sejumlah penyakit anjing setelah melahirkan:

Eklampsia

Eklampsia merupakan penyakit yang penyebabnya karena rendahnya kadar kalsium dalam darah (hipokalsemia) pada anjing.

Anjing betina yang sedang menyusui sangat rentan mengalami hipokalsemia, karena tubuh tidak dapat memenuhi kebutuhan kalsium yang meningkat untuk memproduksi susu.

Hal tersebut bisa terjadi karena nutrisi yang buruk selama kehamilan dan menyusui, kadar albumin darah yang rendah, produksi susu yang tinggi, atau adanya penyakit kelenjar paratiroid.

Jika sudah begitu, kadar kalsium dalam darah akan rendah. Penyakit anjing setelah melahirkan ini lebih berisiko terjadi pada anjing ras kecil ketimbang ras besar.

Eklampsia merupakan kondisi serius, yang cirinya sangat mudah anda kenali. Berikut ini sejumlah ciri-ciri anjing yang terkena eklampsia:

  • Tampak gelisah dan gugup.
  • Gaya berjalan terlihat kaku atau tampak bingung.
  • Tidak bisa berjalan karena kaki menjadi kaku.
  • Demam dengan suhu tubuh lebih dari 40 derajat Celsius.
  • Anjing betina sering mengalami tremor otot.
  • Peningkatan nafas.
  • Kejang-kejang yang dapat berujung pada kematian.

Untuk mencegah kondisi tersebut terjadi, anda perlu memperhatikan kebutuhan kalsium dalam tubuh induk anjing. Perhatikan konsumsinya, jangan terlalu banyak. Jika terlalu banyak konsumsi, maka dapat menyebabkan feedback negatif pada sekresi hormon tiroid.

Kurangnya hormon tiroid akan menurunkan kemampuan tubuh untuk memobilisasi simpanan kalsium dari tulang dan juga menurunkan kemampuan penyerapan kalsium pada usus ke dalam darah.

Metritis

Metritis adalah peradangan pada uterus (rahim) yang biasanya berhubungan dengan infeksi uterus. Infeksi rahim sendiri merupakan keadaan gawat darurat yang dapat berujung pada kehilangan nyawa jika tidak segera ditangani. Berikut ini beberapa gejala dari metritis:

  • Demam
  • Kelemahan
  • Depresi
  • Dehidrasi
  • Mata terlihat sayu
  • Produksi susu berkurang
  • Keluarnya cairan berbau busuk dari vagina.

Pendarahan

Jika induk anjing terlihat mengalami pendarahan setelah melahirkan, segera lakukan pemeriksaan ke dokter hewan. Pendarahan merupakan kondisi darurat medis yang memerlukan penanganan segera.

Salah satu kondisi yang menyebabkan pendarahan adalah retensio plasenta. Kondisi ini terjadi saat plasenta tidak dapat terlepas dari dinding rahim setelah melahirkan. Pada induk anjing, kondisi ini akan ditandai dengan sejumlah gejala, seperti:

  • Muntah-muntah
  • Dehidrasi
  • Penurunan nafsu makan
  • Depresi
  • Lemah
  • Keputihan berwarna kehijauan.

Mastitis

Mastitis akan ditandai dengan pembengkakan, peradangan, dan infeksi pada kelenjar susu, yang sering terjadi dua minggu setelah persalinan. Penyakit anjing setelah melahirkan yang satu ini biasanya disebabkan oleh tiga jenis bakteri, yaitu E. coli, Staphylococcus, atau Streptococcus. Gejala mastitis meliputi:

Kelenjar susu yang terasa panas, bengkak, keras, hingga sakit saat disentuh.
Kelenjar susu tampak kehitaman, bahkan pecah dan mengeluarkan nanah yang berbau busuk