Perhatikan 3 Hal Ini Sebelum Membeli Skincare

sebelum membeli skincare

PrimaDaily – Sebelum anda membeli skincare ada baiknya anda memperhatikan beberapa hal. Ini akan berguna untuk kesehatan dan kecantikan kulit wajah anda. Apalagi saat ini anda harus beradaptasi dengan stres dan kebiasaan mengenakan masker.

Memilih produk skincare tentu bukan hal yang mudah. Apalagi, sekali membuka media sosial, produk skincare makin beragam. Tiap beauty influencer merekomendasikan produk berbeda.

Anda juga mungkin mempertimbangkan suatu produk perawatan kulit atas rekomendasi dokter kulit, publikasi kecantikan atau testimoni konsumen lain.

Hanya saja, sebenarnya Anda bisa mengecek sendiri produk skincare yang ingin Anda gunakan tanpa perlu bergantung dengan orang lain.

Mengutip dari berbagai sumber, berikut hal yang perlu anda perhatikan sebelum membeli skincare :

1. Persentase bahan jelas

Victoria Fu dan Gloria Lu, duo di balik label Chemist Confessions, sepakat cara termudah untuk memilih produk skincare adalah membeli yang mencantumkan persentase bahan. Biasanya persentase akan tercantum saat produk mengandung bahan aktif.

“Ini memastikan pada Anda bahwa produk menjadi aktif pada presentasi yang cukup tinggi untuk melihat hasilnya,” kata keduanya mengutip dari Byrdie.

Dengan melihat persentase bahan aktif, Anda bisa mengukur respons kulit. Sayangnya, tetap ada produk yang menggunakan berbagai cara untuk mengaburkan informasi sehingga Anda tetap harus cermat.

Mungkin produk mencantumkan ’20 persen glycolic acid’. Namun, saat telusuri pada bagian bahan-bahan, ternyata produk hanya menggunakan ’20 persen ekstrak yang mengandung glycolic acid’.

2. Cek daftar bahan

Mulailah untuk cek daftar bahan produknya,biasanya akan tertulis sesuai urutan dari yang persentase terbesar hingga terendah. Artinya yang tertulis terakhir bisa saja hanya 1 persen.

Anda memang masih kesulitan menerka persentase bahan yang tepat. Namun, Anda tetap memiliki petunjuk yaitu bahan aktif tertulis dalam daftar. Kalau urutan terakhir, Anda tahu seberapa besar bahan aktif ini berkontribusi buat kulit.

3. Cek studi klinis dan persepsi konsumen

Sebuah bonus jika produk menyertakan studi persepsi konsumen plus studi klinis.

Studi persepsi konsumen adalah tes di mana subjek membawa pulang produk untuk jangka waktu yang ditentukan dan kemudian kembali untuk mengisi evaluasi atas pengalaman mereka. Hasilnya biasanya akan seperti ‘X persen setuju kulit lebih lembap’.

Hanya saja, studi klinis bakal lebih mahal. Pasalnya, konsumen diminta menggunakan produk dalam jangka waktu tertentu, ditambah datang ke pakar untuk menilai kemajuan kulit. Hasilnya, klaim-klaim akan terdengar seperti ‘Setelah 2 minggu, ada penurunan jumlah garis halus di muka’.