Penyebab Benjolan di Belakang Telinga, Pernah Merasakannya?

benjolan belakang telinga

PrimaDaily – Sebagian orang mungkin pernah merasakan kemunculan benjolan di belakang telinga hingga membuat khawatir. Tapi dalam kebanyakan kasus, benjolan atau nodul tersebut sebenarnya tidak berbahaya. Karena kemungkinan itu menandakan bahwa tubuh sedang melawan infeksi.

Meski demikian sebaiknya anda perlu mengetahui apa saja yang menjadi penyebabnya. Inilah penyebab benjolan pada belakang telinga.

  • Infeksi Bakteri atau Virus

Ketika telinga bagian belakang timbul benjolan maka faktor penyebabnya bisa karena terinfeksi bakteri atau jamur. Inilah kondisi yang paling sering terjadi sebagai penyebab benjolan belakang telinga. Contoh infeksi tersebut misalnya seperti radang tenggorokan maupun mononukleosis infeksius. Tapi beberapa kondisi lainnya termasuk campak dan cacar air ternyata juga bisa menyebakan kemunculan benjol.

  • Otitis Media

Otitis media merupakan istilah lain untuk penyebutan infeksi telinga. Ketika infeksi telah terjadi dapat muncul penumpukan cairan dan bengkak pada bagian belakang telinga. Selain bengkak, telinga belakang juga terlihat kemerahan. Namun anda tidak perlu terlalu khawatir, pasalnya otitis media ini bisa hilang dengan sendirinya.

  • Mastoiditis

Bila mengalami infeksi telinga dan tidak anda obati segera maka kemungkinan anda mengalami infeksi cukup serius yaitu mastoiditis. Infeksi ini akan berkembang dengan memperlihatkan bentuk tonjolan tulang pada area belakang telinga. Tanda yang bisa anda rasakan ketika mengalami mastoiditis berupa keluarnya cairan dari dalam telinga serta demam.

  • Limfadenopati

Limfadenopati adalah pembengkakan yang terjadi pada kelenjar getah bening. Biasanya yang menjadi penyebabnya yaitu infeksi maupun peradangan. Saat terjadi infeksi maka kelenjar getah bening akan memperlihatkan bengkak. Lalu ketika jumlah sel yang melawan infeksi semakin bertambah maka dapat memunculkan penumpukan pada area sekitar kelenjar getah bening.

  • Abses

Abses kemungkinan terjadi setelah adanya infeksi atau berkembang pada saat jaringan tubuh terkena infeksi. Sehingga tubuh akan memberikan respons infeksi dengan mencoba membunuh bakteri atau virus yang menyerang. Maka seiring dengan hal itu, sel darah putih akan terkirim ke daerah terinfeksi dan mulai menumpuk.

Baca Selanjutnya: Wajib Anda Ketahui, Perbedaan Kanker dan Tumor