Karyawan Di Bali Dibayar Setengah Gaji, Dampak Corona?

karyawan di bali

PrimaDaily – Masih dengan kasus penyebaran virus corona yang mematikan, kebanyakan karyawan di Bali hanya dibayar dengan setengah gaji. Hal tersebut dikarenakan banyaknya usaha yang semakin sepi pengunjung.

Hal itu bermula setelah adanya larangan untuk penerbangan dari China dan Bali menjadi terpukul karena hal ini. Pasalnya, China diurutkan sebagai dua teratas dalam penyumbangan devisa negara.

Kantor Imigrasi Bali mencatat bahwa ada sebanyak 392.824 wisatawan yang datang selama bulan februari. Angka ini merupakan penurunan sebesar 33 persen dari angka wisatawan januari 2020. Hal inilah yang menyebabkan dampak yang sangat drastis pada usaha-usaha yang ada di Bali. Banyak resort atau hotel dan restoran yang menukik tajam penurunannya.

Seperti dari salah satu penuturan Anak Agung Raka Bawa, yang mengelola usaha wahana air Rai Water Sport, usahanya nyaris kosong melompong. Tak ada yang datang.

“Boleh dikata 99% kosong, karena mayoritas tamu kami memang dari China,” ucapnya.

Padahal Rai Water Sport yang terletak di Pantai Tanjung Benoa, Badung, Kecamatan Kuta Selatan, Bali sebenarnya sudah tak asing lagi bagi dunia. Pasalnya jenis usaha ini menyediakan berbagai macam olahraga air seperti banana boat, flying fox, scuba diving, snorkeling, dolphin watching tour, dan parasailing. Yang tentunya sangat menarik untuk dicoba.

“Rata-rata satu turis menghabiskan USD 90 -100 di sini,” tambahnya lagi.

Tak hanya pemilik usaha yang berdampak, para pekerja pun demikian.

“Biasanya bisa bawa tamu sampai 80 orang. Sekarang dapat 30 saja sudah syukur. Normalnya bisa mengantongi Rp 100.000,- per hari. Kini hanya sekitar Rp 20.000,- per hari.” ujar Ragil, salah satu pekerja yang sehari-harinya bekerja sebagai pengemudi kapal.

Lainnya, ada pengusaha di Bali yang memotong setengah dari gaji karyawan yang biasa ia kasih, khusunya para pekerja paruh waktu.

“Kami hanya bisa mengupah karyawan setengah gaji. Itu pun kami kurangi.” katanya.

Namun pemerintah Bali akan mengusahakan, agar hotel-hotel tak melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) kepada setiap karyawan di Bali.