Mantan Terus Memata-matai? Lakukan 3 Cara Ini

Mantan Terus Memata-matai

PrimaDaily – Saat anda telah memutuskan hubungan dengan seseorang bisa saja ada yang belum bisa merelakan. Sehingga si mantan terus menerus memata-matai untuk mengetahui apa yang sedang anda lakukan.

Saat anda pergi bermain atau sekedar nongkrong bersama teman anda, tanpa anda sadari ia berada dekat dengan anda karena ingin mengetahui seperti apa anda setelah putus dengannya. Namun hal ini harus tetap anda waspadai, karena bisa saja obsesi si mantan malah menjadi melukai anda.

Sebagian besar seseorang merasa nyaman dan senang untuk bepergian sendiri karena merasa bebas. Namun nyatanya, kebiasaan tersebut bisa mengancam keselamatan anda jika ada seseorang iseng maupun jahil dan dengan sengaja membututi anda.

Rasa penolakan yang meninggalkan luka dapat menjadi faktor yang melatarbelakangi penguntit untuk beraksi membuntuti korban yang menolaknya. Indikasi korban biasanya masih memiliki hubungan kerabat dan dekat, seperti keluarga, sahabat dan rekan kerja.

Maksud dan tujuan dari si penguntit awalnya hanya ingin memperbaiki keretakan hubungan. Hal ini dimanfaatkan penguntit untuk mendapatkan kepercayaan kembali dan melancarkan upayanya untuk balas dendam atas penolakan yang diterima.

Untuk itu, lakukan 3 langkah mudah ini saat mantan anda terus memata-matai. :

1. Mengubah Rutinitas

Mantan tentu sudah mengetahui kegiatan Anda sehari-hari. Untuk itu anda harus menggantu rutinita anda, seperti tempat nongkrong biasanya, jadwal berangkat ke kantor dan lain sebagainya.

2. Jangan Sering Update Story

Jangan salahkan mantan jika ia dengan mudah mengetahui kegiatan Anda. Bisa jadi, Anda sendiri yang membuka akses informasi buat mantan.

Jangan mengunggah hal-hal yang dapat membuat si penguntit tahu kapan dan keberadaan anda.

3. Jangan Goyah

Serangan penguntit yang paling umum adalah serbuan panggilan telepon atau pesan maka kesabaran anda akan teruji.

Mengabaikan 29 panggilan telepon atau pesan lalu merespons panggilan dan pesan berikutnya dengan maksud menghentikan langkah pelaku, itu keliru.

Dengan melakukannya, Anda mengajarkan kepada penguntit bahwa ia butuh setidaknya 30 kali percobaan untuk menghubungi Anda.

Ketika para penguntit mengancam Anda karena terus diabaikan, jangan goyah atau bersikap baik. Hal itu hanya memberi keyakinan delusional kepada mereka. Cara terbaik yakni menceritakan ke sahabat atau keluarga yang dapat membantu dan laporkan ke pihak berwajib.