Jenis-jenis Gangguan Pendengaran Pada Anak Hingga Cara Mengobatinya

gangguan pendengaran pada anak

PrimaDaily – Gangguan pendengaran pada anak bisa saja terjadi, untuk itu orangtua perlu mengupayakan pengobatan yang terbaik bagi anak. Orangtua bisa membawa si kecil ke dokter spesialis untuk memperoleh penanganan medis. Namun terlepas dari itu, cobalah untuk mengenali jenis-jenis gangguan pendengaran yang terjadi pada anak.

Jenis Gangguan Pendengaran Pada Anak

Ada empat jenis gangguan pendengaran yang bisa saja menimpa si kecil, antara lain.

1. Gangguan Pendengaran Akibat Bising

Gangguan pendengaran bisa juga muncul akibat suara yang sangat bising atau bunyi yang sangat keras dalam jangka waktu yang lama. Suara tersebut bisa saja lantaran rumah anda berdekatan dengan sebuah pabrik atau industri maupun penggunaan earphone maupun gadget dan lain-lain.

2. Tuli Kongenital

Tuli sangat berat ini terjadi pada bayi saat lahir yang mana bisa jadi karena faktor bawaan (riwayat bunda pada masa kehamilan). Nah jika anak mengidap jenis tuli ini maka bisa juga menimbulkan sejumlah masalah seperti gangguan THT, gangguan psikologi hingga sentral. Untuk pengobatannya sendiri, bunda bisa memberikan anak alat bantu pendengaran atau ABD. Tetapi bisa juga dengan melakukan implan atau operasi.

3. Otitis Media Akut

OMA atau Otitis Media Akut biasa juga disebut dengan istilah ‘congek’. Kondisinya yakni terjadi infeksi akut telinga tengah oleh karena akibat bakteri atau virus. Biasanya gejala yang akan anak alami yaitu nyeri telinga dan terawali dengan batuk atau ISPA. Jadi untuk pengobatannya sendiri bisa dengan memeriksakan kondisi anak ke dokter spesialis THT untuk mendapatkan penanganan khusus. Anda juga perlu mengontrol anak.

4. Kotoran Telinga

Jenis gangguan pendengaran selanjutnya yaitu serumen (kotoran telinga). Penyebab serumen bisa terjadi yaitu karena produksi dari kelenjar sebasea dan seruminosa. Tetapi serumen ini tak bisa dibersihkan dengan cara yang sembarang pula. Hal ini karena serumen terdiri dari banyak jenis berupa gumpalan keras, kotoran normal, jenis kotoran kering, serta serumen jenis kotoran keras. Jadi cara yang paling tepat anda lakukan yaitu mengupayakan anak untuk membawanya ke dokter spesialis THT.