Gejala Radang Panggul Pada Wanita

gejala radang panggul

PrimaDaily – Gejala radang panggul yang dirasakan setiap penderitanya bisa berbeda-beda tergantung tingkat keparahannya. Meski demikian perihal ini tidak boleh disepelekan. Karena walau sudah sembuh, penyakit ini ternyata bisa sewaktu-waktu menyerang kembali. Sekitar 20 – 25% penyakit ini akan dapat kambuh lagi bila pengidapnya tidak melakukan kontrol dan pengecekan secara berkala.

Penyakit radang panggul adalah sebuah infeksi pada organ reproduksi bagian atas wanita. Biasanya terjadi pada wanita dewasa. Infeksi ini sering menyerang bagian Rahim maupun tuba falopi, hingga ovarium. Biasanya penyakit ini timbul menyerang wanita yang sudah aktif secara seksual.

Yuk kenali apa saja yang menjadi gejala dari radang panggul!

Gejala Radang Panggul

Terdapat 10 gejala secara umum yakni:

  1. Demam tinggi
  2. Tidak enak badan
  3. Nyeri pada sekitar panggul atau perut bagian bawah
  4. Pendarahan setelah berhubungan seks
  5. Nyeri atau rasa tidak nyaman saat berhubungan badan, terutama dekat panggul
  6. Buang air kecil (kencing) terasa sakit
  7. Nyeri haid yang sungguh menyakitkan
  8. Menstruasi sangat banyak dan di luar jadwal biasanya
  9. Keputihan tidak normal (berwarna kuning atau bahkan kehijauan)
  10. Sakit perut parah

Jika anda menemukan tanda-tanda seperti itu ada pada anda maka segeralah mengonsultasikannya dengan dokter.

Baca Juga: Begini Cara Mengatasi Masalah Sakit Punggung

Menurut lansiran laman Cleveland Clinic, penyebab radang panggul pada wanita sebagian besar dapat berasal dari komplikasi penyakit infeksi menular seksual. Misalnya gonore dan klamidia. Kebanyakan wanita terkena radang panggul usai berhubungan badan (melakukan kegiatan seks) tanpa penggunaan kondom.

Hal ini dapat terjadi karena hubungan seks memungkinkan bakteri masuk ke sistem reproduksi perempuan yang alhasil bisa menginfeksi organ sekitarnya. Sementara itu penyakit ini juga dapat muncul ketika ada infeksi bakteri dari vagina dan menjalar ke leher Rahim. Dari leher rahim ke rahim, saluran telur, ovarium, kemudian menginfeksi panggul.

Meski demikian penyakit ini bisa disembuhkan walau terkadang masih bisa kambuh. Namun penanganan yang terlambat atau tidak tuntas dalam mengikuti pengobatan juga dapat menimbulkan penyakit hingga panggul kronis.