Kenali Happy Hypoxia, Gejala Tersembunyi Covid-19 yang Mengancam Nyawa

Gejala Happy hypoxia 

PrimaDaily – Sudahkah anda mengetahui salah satu gejala tersembunyi pada pasien Covid-19? Kenali gejala happy hypoxia. Gejala ini kabarnya terjadi pada sejumlah pasien yang terinfeksi covid-19 atau virus corona.

Happy hypoxia merupakan kondisi saat seseorang tak mengalami kesulitan bernapas meski kadar oksigen dalam tubuh sangat rendah. Dalam beberapa kasus, kondisi pasien sama sekali tidak terganggu, bahkan bisa beraktivitas dengan normal. Kadar oksigen yang sangat rendah bisa mengancam nyawa.

American Journal of Respiratory and Critical Care Medicine menerbitkan sebuah studi yang menemukan sejumlah pasien Covid-19 dengan kadar oksigen rendah, namun tidak mengalami sesak napas.

Covid-19 merupakan penyakit yang menyerang saluran pernapasan. Pada kasus yang parah, infeksi bisa mengurangi jumlah oksigen yang dapat d!serap paru-paru.

Gejala Happy hypoxia

Happy hypoxia dengan istilah ‘silent hypoxemia‘. Definis Hipoksemia sendiri sebagai penurunan kadar oksigen dalam darah. Saat oksigen mulai berkurang, seseorang umumnya akan mengalami sesak napas.

Dalam kondisi normal, hipoksemia umumnya menimbulkan beberapa gejala, seperti berikut:

-sesak napas
– pusing hingga pingsan
– napas lebih pendek dan cepat
– batuk
– perubahan denyut jantung lebih cepat
– kulit pada ujung jari dan sekitar bibir menjadi biru

Namun, pada kasus happy hypoxia, gejala fisik hampir sama sekali tidak ditemukan.

Gejala happy hypoxia Covid-19 hanya terjadi pada orang dengan gejala. Dokter spesialis paru dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, Erlina Burhan mengatakan, kondisi tersebut tak terjadi pada orang tanpa gejala.

Gejala Covid-19 yang mungkin muncul pada pasien yang mengalami happy hypoxia yaitu demam, batuk, lalu flu, tapi tidak merasakan gejala sesak napas.

Oleh karena itu, Erlina menyarankan agar orang yang terinfeksi Covid-19 dengan gejala seperti demam dan flu untuk segera menghubungi layanan kesehatan.

Happy hypoxia dapat anda deteksi dengan cara mengukur kadar oksigen. Anda dapat mengukur kadar oksigen di fasilitas layanan kesehatan terdekat atau periksakan secara mandiri. Pemeriksaan mandiri dapat anda  lakukan dengan alat pulse oximeter.